Pekerja Sosial, Nilai, Prinsip Pekerjaan Sosial

Pekerja Sosial, Nilai, Prinsip Pekerjaan Sosial


Pekerja Sosial, Nilai, Prinsip Pekerjaan Sosial (Gambar Pexels)
Pekerja Sosial, Nilai, Prinsip Pekerjaan Sosial (Gambar Pexels)


Pekerja Sosial, Nilai, Prinsip Pekerjaan Sosial

Ikuti berita fullcaring lainnya di Google News

Pekerja sosial dalam melaksanakan tugas-tugasnya selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai. Menurut Armando Morales dan Bradford W. Sheafor sebagai berikut :

Nilai pekerjaan sosial yang meliputi:

1. Nilai-nilai personal (personal value)

2. Nilai-nilai profesi (profesional value)

3. Nilai-nilai pribadi (values of client’s)

4. Nilai lembaga tempat pekerja sosial bekerja

5. Nilai masyarakat dimana praktek pekerjaan sosial dilaksanakan.

Naomi I. Brill dan Leonora Serafica de Guzman menyatakan bahwa keterampilan-keterampilan pekerjaan sosial terdiri dari :

1. Diferential Diagnosis, keterampilan ini berhubungan dengan kemampuan pekerja sosial untuk memahami keunikan klien serta situasinya serta menyesuaikan tekniknya terhadap klien. Disini pekerja sosial diharapkan mampu mendiagnosa perbedaan-perbedaan tersebut, berarti tidak dibenarkan untuk menangani masalah dengan cara yang sama

2. Timing, manusia pada dasarnya mempunyai masalah terus menerus. Namun di dalam menangani atau memecahkan suatu masalah, seorang pekerja sosial dibatasi oleh waktu, disini berarti pekerja sosial harus mempunyai keterampilan untuk merencanakan dan menggunakan waktu secara tepat.

3. Partialization, masalah pada dasarnya kompleks, yaitu luas dan komprehensif. Untuk dapat memahaminya para pekerja sosial harus mempunyai keterampilan untuk memisah-misahkan serta membantu klien memikirkan masalah itu dan memutuskan dimana titik mulai penanganan masalah.

4. Focus, masalah sosial mempunyai banyak dimensi dan masing-masing dimensi saling berinteraksi. Untuk itu pekerja sosial harus mampu memfokuskan salah satu dimensi sebagai point of entry.

5. Establishing Partnership, keterampilan ini berhubungan dengan kerja bersama antara pekerja sosial dengan klien dalam mememahami tugas-tugas dan peranan-peranan satu sama lainnya.

6. Structur, keterampilam penstrukturan berhubungan dengan kemampuan pekerja sosial untuk menentukan setting dan batas-batas yang dapat lebih berguna terhadap pekerjaan yang akan dilakukan. Disini ditentukan dapat tidaknya dilakukan, kapan, dan dimana diadakan konsultasi, hal-hal apa yang diperlukan dan sebagainya. (brill, 1978;128-132 dan Guzman 1983:100-104).

Sedangkan keterampilan-keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh pekerja sosial dikemukakan pula oleh Armando Morales dan Bradford W. Sheafor sebagai berikut :

1.  Basic helping skills yaitu keterampilan dasar dari pekerja sosial. Antara lain penerapan skill di dalam berhubungan dengan klien (relationship), cara bertindak yang rasional termasuk kemampuan mengumpulkan data collection, kemampuan mengumpulkan data analisis dan aksi.

2. Engagement skills, adalah proses melayani orang sebelum menjadi klien, pekerja sosial dapat menjelaskan pelayanan apa yang ada pada lembaga tempat kita bekerja dan calon klien tersebut sebaiknya mengetahui lembaga pelayanan yang ada di luar.

3. Observation skills , yaitu keterampilan untuk melakukan pengamatan. Pekerja sosial bukan hanya mengamati dengan mata dan telinga tetapi juga dengan hati.

4. Comunnication skills, yaitu kemampuan berkomunikasi.

5. Emphaty skills, yaitu keterampilan untuk merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain hingga kita dapat menggunakan akal pikiran kita untuk membantu memecahkan masalah.

Pekerja Sosial, Nilai, Prinsip Pekerjaan Sosial (Gambar Pexels)
Pekerja Sosial, Nilai, Prinsip Pekerjaan Sosial (Gambar Pexels)

Bentuk Nilai, Etika Pekerjaan Sosial


Ada bermacam-macam nilai, etika pekerjaan sosial namun, secara umum dapat dilihat dari kode etik NASW (National Association of Social Worker) antara lain (Reamer, 1999:26-27; dalam Huda, 2009:142-145):

1. Pelayanan (nilai)

Prinsip etiknya adalah pekerja sosial harus mengutamakan tujuan untuk membantu masyarakat membutuhkan dan memusatkan pada permasalahan sosial. Prinsip pelayanan diletakkan diatas kepentingan pribadi maupun kepentingan golongan, melayani klien baik individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat merupakan kewajiban dari pekerja sosial yang harus diutamakan tanpa prinsip pelayanan, pekerjaan sosial tidak memiliki aktivitas profesional.

2. Keadilan Sosial (nilai)

Prinsip etik dari nilai ini adalah pekerja sosial wajib untuk menentang ketidakadilan sosial. Tujuan inti pekerjaan sosial adalah menuju perubahan sosial yang lebih humanis dan mengarah kepada kesejahteraan sosial. Ketidakadilan sosial maupun penindasan yang terjadi dalam masyarakat menjadi tanggung jawab pekerja sosial untuk mengubah keadaan tersebut.

3. Harkat dan Martabat Seseorang (nilai)

Prinsip etik dari nilai ini adalah pekerja sosial menghormati harkat dan martabat seseorang. Pekerjaan sosial merupakan profesi yang melibatkan diri langsung baik dalam setting individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat oleh sebab itu, setting keterlibatan langsung ini menuntut dari para pekerja sosial untuk memiliki modal nilai yang menghargai orang lain dalam melakukan interaksi sosial.

4. Mementingkan Hubungan Kemanusiaan (nilai)

Prinsip etik dari nilai ini adalah pekerja sosial mengakui dan mengutamakan hubungan kemanusiaan. Hubungan kemanusiaan (human relationship) adalah unsur yang sangat penting di dalam proses perubahan sosial. maka dari itu, menjunjung tinggi hubungan kemanusiaan dan kemasyarakatan harus dilakukan untuk mendukung perubahan sosial agar berjalan secara positif. Hubungan kemanusiaan adalah bagian dari proses pertolongan.

5. Integritas (nilai)

Prinsip etik dari nilai ini adalah pekerja sosial harus mempunyai perilaku yang dapat dipercaya dalam batas tertentu, profesi pekerja sosial adalah seperti dokter, ‘mengobati’ dan ‘menyembuhkan’ individu, keluarga, kelompok atau masyarakat yang sedang sakit. Tanpa adanya perilaku yang dapat dipercaya, pekerja sosial tidal dapat menjalankan profesi tersebut dengan baik. Integritas setidaknya ditunjukkan dengan konsistensi pekerja sosial dengan misi profesional, nilai, dan prinsip etika, dan standar etika dalam aktivitas pertolonga yang dilakukannya.

6.Kompetensi (nilai)

Prinsip etik dari nilai ini adalah pekerja sosial harus mempraktikkan keahlian profesionalismenya dalam proses pertolongan yang dilakukan. Dalam hal ini pengetahuan dan skill yang memadai harus dimiliki oleh pekerja sosial untuk menunjang kompetensi dari pekerja sosial, tanpa adanya kompetensi tersebut menjadikan pekerja sosial tidak dapat profesional dan mencapai tujuannya dengan baik sehingga adanya pengetahuan dan keahlian yang memadai juga menjadi dasar kepemilikan yang sangat penting dalam profesi pekerjaan sosial.

Pada umumnya dalam relasi antara pekerja sosial dengan klien ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh pekerja sosial terutama ketika menerapkan metode bimbingan perseorangan, yaitu:

1.        Penerimaan

Prinsip ini mengemukakan bahwa seorang pekerja sosial menerima klien tanpa menghakimi klien tersebut terlebih dahulu.  Kemampuan pekerja sosial untuk menerima klien dengan sewajarnya akan banyak membantu perkembangan relasi antara pekerja sosial dengan kliennya.

2.        Komunikasi

Prinsip komunikasi ini erat kaitannya dengan kemampuan pekerja sosial untuk menangkap informasi ataupun pesan yang dikemukakan oleh klien, baik dalam bentuk komunikasi yang verbal, yang diungkapkan klien ataupun sistem klien, maupun bentuk komunikasi non verbal.

3.        Individualisasi

Prinsip individualisasi pada intinya menganggap setiap individu berbeda dengan yang lainnya, sehinngga seorang pekerja soaial haruslah menyesuaikan cara memberi bantuan dengan setiap kliennya, guna mendapatkan hasil yang diinginkan. Dengan adanya prinsip individualisasi ini maka seorang pekerja sosial dibekali dengan pengetahuan bahwa setiap individu adalah unik, sehingga pendekatan yang diutamakan adalah kasus per kasus dan bukannya penggeneralisasian.

4.        Partisipasi

Berdasarkan prinsip ini, seorang pekerja sosial harus mengajak kliennya untuk berperan aktif dalam upaya mengatasi permasalahan yang dihadapinya, sehinnga klien ataupun sistem klien juga mempunyai rasa tanggung jawab terhadap keberhasilan proses pemberian bantuan tersebut. Karena tanpa ada kerja sama dan peran serta dari klien maka upaya pemberian bantuan sulit untuk mendapat hasil optimal.

5.        Kerahasiaan

Prinsip kerahasiaan ini akan memungkinkan klien ataupun sistem klien mengungkapkan permasalahan yang ia hadapi dengan rasa aman, karena ia yakin bahwa apa yang ia utarakan dalam hubungan kerja sama dengan pekerja soaial akan tetap dijaga oleh pekerja sosial agar tidak diketahui oleh orang lain.

6.        Kesadaran diri pekerja social (worker self-Awarness)

Prinsip ini menuntut pekerja social untuk bersikap professional dalam menjalin relasi dengan kliennya, dalam arri bahwa pekerja sosial harus mampu mengendalikan dirinya sehingga tidak terhanyut oleh permasalahan yang dihadapi oleh kliennya. Pekerja sosial di sini haruslah tetap rasional, tetapi mmpu menyelami perasaan kliennya secara obyektif. Dengan kata lain, pekerja sosial haruslah menerapkan sikap empati dalam menjalin relasi dengan kliennya.

Pekerja Sosial, Nilai, Prinsip Pekerjaan Sosial (Gambar Pexels)
Pekerja Sosial, Nilai, Prinsip Pekerjaan Sosial (Gambar Pexels)

Sumber:

Huda, Miftachul. 2009. Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah Pengantar. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

 

Tulisan ini disalin ulang oleh :

Merto Siwan B.

Ilmu Kesejahteraan Sosial ‘06 FISIP UI


Sumber : https://imambager45.blogspot.com/

 Isbandi Rukminto Adi, Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), hal. 10.

UNESCO, Modul 3 Pekerjaan Sosial, (Perancis: Ag2i Communication), hlm. 11. 

Isbandi Rukminto Adi, Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), Hal 16-19

Dudung Abdurroup, Komponen Kemampuan Dasar Profesi Pekerjaan Sosial, (Bandung: FISIP UNLA), hlm. 7-8.

http://upipagow.blogspot.co.id/2013/12/tehnik-ketrampilan-dalam-praktek.html

Dudung Abdurroup, Komponen Kemampuan Dasar Profesi Pekerjaan Sosial, (Bandung: FISIP UNLA), hlm. 10.

 Ibid, hlm. 11.

https://mohammadafandi.wordpress.com/2009/03/18/sekilas-pekerja-sosial/

Ikuti berita fullcaring lainnya di Google News

Next Post Previous Post
10 Comments
  • Eka FL
    Eka FL 15 March 2023 at 18:58

    menjadi pekerja sosial tidak asal ternyata, ada ilmu, kaidah dan prinsip yang harus dipelajari dan dikuasai ya. mungkin ilmu seperti ini harus disampaikan kepada pekerja sosial baik lembaga pemerintah maupun non profit

  • Wahid Priyono
    Wahid Priyono 16 March 2023 at 17:59

    Betul sekali, menjadi pekerja sosial harus terus mau belajar sepanjang hayat. Mempelajari hal-hal baru di dunia kerja penting untuk meningkatkan kompetensi untuk hadapi tantangan global abad ke-21

  • Rizky Kurnia Rahman
    Rizky Kurnia Rahman 18 March 2023 at 01:25

    Saya seperti membaca materi kuliah saat dulu masih di Fisipol UGM. Secara teori memang sangat bagus, tetapi untuk penerapannya berkaitan dengan banyak faktor. Tulisan di atas memperjelas kembali tentang kedudukan pekerja sosial di Indonesia.

  • hani
    hani 18 March 2023 at 02:29

    Wah...lengkap nih istilah pekerja sosial dan prinsip pekerjaannya. Ternyata ada beberapa kriteria yah...

  • halloannisa
    halloannisa 19 March 2023 at 23:13

    Artikel yang pas dibaca oleh adik adik mahasiswa ilmu sosial, ilmu kesejahteraan sosial yang ingin punya gambaran pekerjaan masa depan mereka. semoga tidak bingung-bingung lagi.

  • Muhammad Rifqi Saifudin
    Muhammad Rifqi Saifudin 23 March 2023 at 06:18

    Pekerja sosial walaupun namanya "sosial" tetap memiliki kode etik dan berbagai prinsip yang harus diikuti ya

  • Nur Asiyah
    Nur Asiyah 29 March 2023 at 13:05

    Setuju banget nih. Pekerja sosial kudu punya skill komunikasi yang oke. Karena bagaimana pun pekerjaan yang dilakukan berkaitan dengan orang lain.

  • Ilham Sadli
    Ilham Sadli 30 March 2023 at 07:15

    tidak mudah ya untuk menjadi seorang pekerja sosial, karena pada kenyataannya ada banyak hal yang penting untuk dipelajari dan di pahami. bukan asal kerja doang

  • Blogger Surabaya
    Blogger Surabaya 1 April 2023 at 20:11

    Dulu saya pikir menjadi pekerja sosial itu ya yang penting bekerja dengan sebaik mungkin. Namun ternyata ada ilmunya juga ya serta ada etika yang harus dinjunjung.

  • Siska Dwyta
    Siska Dwyta 16 April 2023 at 07:47

    Baru tahu ternyata ada banyak keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan sosial ya termasuk kemampuan berempati. Ini memang penting banget

Add Comment
comment url