Buku Pekerjaan Sosial dan Supervisi Pekerjaan Sosial

Buku Pekerjaan Sosial dan Supervisi Pekerjaan Sosial

Buku Pekerjaan Sosial : Home Visit Pekerjaan Sosial

Buku pekerjaan sosial : home visit pekerjaan sosial

Info fullcaring berita lainnya di Google News

Buku home visit pekerjaan sosial pengantar komprehensif kunjungan rumah berbasis keluarga dan komunitas ditulis oleh Dr. Sugeng Pujileksono, M. Si. terbitan Intrans Publishing Kota Malang Jawa Tumur, ISBN 978-602-6293-63-3.

Buku Pekerjaan Sosial : Home Visit Pekerjaan Sosial terdiri dari 164 halaman, 12 bagian untuk mendeskripsikan bahasan home visit pekerjaan sosial secara rinci.

Bagian pertama buku pekerjaan sosial ini bahasan praktik home visit pekerjaan sosial

Bagian kedua arti home visit dari waktu ke waktu

Bagian ketiga tujuan dan manfaat home visit


Buku Pekerjaan Sosial : Home Visit Pekerjaan Sosial

Buku pekerjaan sosial : home visit pekerjaan sosial


Bagian keempat, pekerja sosial anak dan keluarga

Bagian kelima, dasar teori pelaksanaan home visit

Bagian keenam, penerapan dukungan keluarga dalam home visit

Bagian ketujuh, dasar keyakinan dan nilai - nilai home visit


Buku Pekerjaan Sosial : Home Visit Pekerjaan Sosial

Buku pekerjaan sosial : home visit pekerjaan sosial


Bagian delapan, tahapan home visit

Bagian sembilan, kegiatan - kegiatan home visit

Bagian sepuluh, prosedur administrasi dan standard home visit

Bagian sebelas, supervisi home visit

Bagian dua belas, pencatatan dan pelaporan home visit

Buku Pekerjaan Sosial dan Supervisi Pekerjaan Sosial
 Buku Pekerjaan Sosial dan
Supervisi Pekerjaan Sosial (Gambar Kalimetro Shop)


Buku Pekerjaan Sosial : Home Visit Pekerjaan Sosial

Buku pekerjaan sosial : home visit pekerjaan sosial

Resensi buku pekerjaan sosial ini home visit pekerjaan sosial pelengkap pengetahuan pilar sosial dalam menjalankan tugas pekerjaan sosial di masyarakat.


Info fullcaring berita lainnya di Google News


 Buku Pekerjaan Sosial dan Supervisi Pekerjaan Sosial

Supervisi Pekerjaan Sosial


Buku Pekerjaan Sosial dan Supervisi Pekerjaan Sosial (istockphoto)
 Buku Pekerjaan Sosial dan Supervisi Pekerjaan Sosial (istockphoto)



Buku Pekerjaan Sosial dan Supervisi Pekerjaan Sosial

Supervisi Pekerjaan Sosial

Ikuti berita fullcaring lainnya di Google News 

Supervisi Pekerjaan Sosial

Pekerja  sosial  sendiri  berdasarkan  International Federation of  Social  Workers (IFSW) adalah Profesi yang mendorong upaya pemecahan masalah dalam hubungan  antar  manusia,  perubahan  sosialpemberdayaan  dan  pembebasan  manusia,   dan memperbaiki  masyarakat.

Sulistiati (2004) di dalam Huda (2009) mengutip hasil Pre-Conference Working for the 15th International Conference of Social Welfare mendefinisikan kesejahteraan sosial sebagai keseluruhan usaha sosial yang terorganisir dan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berdasarkan konteks sosialnya.

Supervisi (Kadushin & Harkness, 2002) adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan berbagi tanggung jawab dengan pengembangan staf untuk menolong agar memahami tugas dan tanggung jawabnya sehingga mampu bekerja lebih efektif.

Definisi Supervisi Supervisi berasal dari bahasa latin yaitu “Super (Over) dan Videre (To Watch, To See). Supervisor diartikan sebagai overseer yaitu seseorang yang mampu melihat seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung jawab orang lain untuk memastikan kualitasnya.

Kadushin dan Harkness (2002) mengutip beberapa definisi tentang supervisi sebagai berikut :

“Robinson, in the first social work text on this subject, Supervision in Social Casework, defined supervision as “an educational process in which a person with a certain equipment of knowledge and skill takes responsibility for training a person with less equipment (1936:53)”.

“The first edition of the Encyclopedia of Social Work defined supervision as an educational process. It is the “traditional method of transmitting knowledge of social work skills in practice from the trained to the untrained, from the experienced to the inexperienced student and worker (1965:785)”.

“The sixteenth (1971) and seventeenth (1977) editions of the Encyclopedia emphasized the administrative function. They defined supervision as “an administrative function, a process for getting the work done and maintaining organizational control and accountability (Miller 1977: 1544–1551)”. “Social work supervision as “an administrative process with an educational purpose” (1945:95; similarly Burns 1958:6)”. “A standard group work text states that “the supervisor’s responsibilities are both administrative and educative in nature. . . . The ultimate objective of supervision is that through more effective effort on the part of its workers, an agency’s services are improved in quality and its central purposes come nearer to fulfillment” (Wilson and Ryland 1949:587)”.

Perkembangan Konsep Supervisi

Sebelum 1904 Proceedings of Conferences on Charities and Correction (proceeding yang diterbitkan tahun 1920 dengan mengumpulkan berbagai artikel yang mencantumkan kata “supervisi”

• Supervisi adalah bentuk kegiatan yang dilakukan oleh pihak berlisensi (licensing autorithy) atau perwakilan pemerintah (govermental board) terhadap lembaga-lembaga yang memperoleh dana dari publik untuk memberikan pelayanan kepada klien.

• Supervisi didefinisikan sebagai fungsi pengawasan (control) dan koordinasi (coordinating)

1904 Kata supervisi pertama kali ditemukan dalam teks berjudul “Supervision and Education in Charity” karya Jeffrey R. Backet

• Supervisi dilakukan oleh perwakilan masyarakat (public board) dan anggota komisi kepada lembaga kesejahteraan & lembaga.

• Supervisi dipusatkan untuk melakukan inspeksi dan review terhadap program lembaga daripada individu-individu yang bekerja di dalam sebuah program. • Supervisi berkembang dan meluas dengan menjangkau pada upaya meningkatkan efektivitas dan efesiensi administrasi lembaga layanan masyarakat.

Setelah Tahun 1904 The Family (subsequently Social Casework) by the Family Welfare Association of America

• Dalam konteks untuk pelayanan dan penanganan kasus lembaga, supervisi pekerjaan sosial didefinisikan pengembangan kemampuan praktek pekerja sosial dari aspek pengetahuan dan keterampilan dan menyediakan dukungan emosional terhadap individu di dalam peran pekerja sosial.

Terkini

• Pemahaman supervisi saat ini lebih difokuskan kepada individu pekerja sosial, bukan pada program dan lembaga.

Kata supervisi ini sendiri berasal dari bahasa latin, Super (lebih) dan Videre (menonton, atau melihat). Orang yang mengawasi disebut supervisor, sedangkan orang yang diawasi disebut dengan supervisee. Oleh karena itu, seorang supervisor dalam hal ini didefinisikan sebagai pengawas, yaitu yang mengawasi hasil kerja orang lain (supervisee) dengan penuh tanggung jawabsesuai dengan prosedur dan kebijakan yangtelah ditetapkan oleh lembaga.

Secara umum Supervisi pekerjaan sosial mempunyai 3 fungsi, yaitu :

1. Fungsi Administrasi Supervisi administrasi adalah salah satu aspek dari supervisi yang berhubungan dengan administrasi dalam suatu konteks organisasional. Tujuan dari adanya supervisi administrasi ini yaitu untuk menjamin kualitas pelayanan yag diberikan terhadap klien sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang terdapat pada lembaga tersebut.

2. Fungsi Edukatif Supervisi edukatif adalah salah satu aspek dalam supervisi yang berkaitan dengan pemberian proses pembelajaran dan penguatan dari seorang supervisor kepada supervisee. Tujuan dari supervisi edukatif ini adalah memberkan transfer ilmu yaitu skill, attitude, dan knowledge kepada supervisee.

 3. Fungsi Dukungan Supervisi dukungan atau supportif merupakan salah satu aspek dari supervisi yang berfungsi untuk memberikan dukungan.

Terdapat tiga kualitas keadaan yang mendasari relasi supervision yang baik: keaslian, saling hormat dan berpikir positif, serta saling investasi atau keterbukaan untuk saling belajar.

Karakteristik Supervisi Terkait dengan pelayanan lembaga sosial, maka karakteristik pelayanan supervisi dideskripsikan sebagai berikut (Kadushin & Harkness, 2002) :

1.     Supervisi sebagai pelayanan tidak langsung (indirect service) Posisi supervisor di lembaga sosial adalah memberikan pelayanan yang bersifat tidak langsung. Komunikasi antara supervisor dengan klien dilakukan melalui staf/pekerja sosial yang berhubungan dengan klien.

2.     Supervisi sebagai proses interaksional Pelayanan supervisi memang berinteraksi dengan staf mulai sejak awal ketika dinyatakan diterima bergabung di dalam tim supervisor sampai dengan pelaksanaan tugas yang kelak diukur kualitasnya melalui monitoring dan evaluasi.

3.     Supervisi untuk mencapai tujuan (means to an end) Kegiatan pelayanan supervisi yang dilaksanakan adalah mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai lembaga dan profesi dengan tujuan agar menjadi kerangka bersikap serta tingkah laku pekerja sosial ketika berinteraksi dengan klien.

Kode nilai etika tersendiri yang harus dipegang teguh oleh seorang supervisor ketika bekerja dengan supervisee antara lain meliputi:

1. Harkat dan Martabat Seseorang; prinsip etik pertama adalah menghormati harkat dan martabat seorang pekerja sosial yang tersupervisi. Pekerjaan sosial merupakan profesi yang melibatkan diri langsung baik dalam setting individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.

2. Mementingkan Hubungan Kemanusiaan; Mementingkan hubungan kemanusiaan merupakan prinsip etik dari pekerja sosial beserta supervisor yang mengakui dan mengutamakan hubungan kemanusiaan. Hubungan kemanusiaan (human relationship) adalah unsur yang sangat penting di dalam proses perubahan sosial.

3. Integritas; Intergritas merupakan salah satu prinsip nilai etik, yang pada intinya supervisor pekerja sosial harus mempunyai perilaku yang dapat dipercaya.

4. Kompetensi. Prinsip etik dari nilai ini adalah supervisor pekerja sosial harus mempraktikkan keahlian profesionalismenya dalam proses pertolongan dan bimbingan kepada pekerja sosial yang tersupervisi olehnya.

 

Supervisi pekerjaan sosial ini di dalam praktiknya secara umum memiliki tiga fungsi yang ada, yaitu fungsi administratif, fungsi edukatif, dan fungsi dukungan atau supportif.

 

Hubungan antara supervisor dan supervisee adalah sumber utama yang memuat ketegangan dan dukungan (Anderson, Schlossberg, dan Rigazio-DiGilio 2000; Hagler dan Casey 1990; Watkins 1997). Mayer dan Rosenblatt, yang memperoleh sekitar 233 protokol situasi stres yang dihadapi oleh praktisi kerja sosial, menyatakan bahwa "kecemasan pekerja pada dasarnya merupakan fungsi dari dua hubungan utama di mana dia terlibat, hubungannya dengan atasannya dan hubungan kliennya" (Mayer dan Rosenblatt 1973b: 3).

Supervisi ini di dalamnya mencalup perolehan ketermapilan praktis, penguasan  pengetahuan  teroritis  atau  teknis,  dan pengembangan  professional.  (Ferguson  dalam Davis).

NASW,  2013  menjelaskan:  untuk  tujuan  standar supervisi  ini,  supervisi  profesional  didefinisikan sebagai hubungan antara supervisor dan supervisee di  mana  tanggung  jawab  dan  akuntabilitas  untuk pengembangan kompetensi,  sikap, dan  praktik etis berlangsung. 


Buku Pekerjaan Sosial dan Supervisi Pekerjaan Sosial 

Supervisi Pekerjaan Sosial

DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/download/14391/6945

https://www.researchgate.net/publication/326516419_MENINGKATKAN_KAPABILITAS_PEKERJA_SOSIAL_MELALUI_SUPERVISI_PEKERJAAN_SOSIAL

https://repository.unej.ac.id/

Huda, Miftachul. 2009. Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah Pengantar. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kadushin, Alfred dan Daniel Harkness. 2002. Supervision In Social Work (Fourth Edition). New York & Chichester: Columbia University Press.

Kent, Bessie. 1969. Social Work Supervision in Practice. Oxford, London, Edinburgh, New York, Toronto, Sydney, Paris, Braunschweig : Pergamon Press.

Raharjo, ST. 2015. Assessment untuk Praktik Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial. Bandung: Unpad Press

 _________, 2015. Dasar Pengetahuan Pekerjaan Sosial. Bandung: Unpad Press.

 _________, 2015. Keterampilan Pekerjaan Sosial: Dasar-dasar. Bandung, Unpad Press.

Kadushin,  Alfred.  &  Harkness,  Danie.  2002. Supervision  in  Social  Work.  New  York: Columbia University Press.

Davyz, Allyson. & Beddoe Liz. 2010. Best Practice in Professional  Supervision.  Philadelphia: Jessica Kingsley Publisher. 

National  Association  of  Social  Workers.  2013.  Best Practice  in  Social  Work  Supervision. Washington, D.C.: NASW

Anonim. BAB II. Melalui, <http://digilib.unila.ac.id/11660/20> (22-05-17)

IFSW. Statement of Ethical Principles. Melalui, <http://ifsw.org/policies/statement-of-ethical-principles/> (22-05-17)

IFSW. Global Defiition of Social Work. Melalui, <http://ifsw.org/policies/definition-of-social-work/> (22-05-17)

Raharjo,  ST.  2015.  Assessment  untuk  Praktik Pekerjaan  Sosial  dan  Kesejahteraan  Sosial. Bandung: Unpad Press

Ikuti berita fullcaring lainnya di Google News 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url